Solopos.com, WONOGIRI — Status elevasi atau
ketinggian permukaan air di Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur
Wonogiri sudah mendekati batas siaga banjir. Pasalnya, ketinggian air
dari awal Januari hingga pertengahan bulan ini terus merangkak naik dari
batas elevasi normal. Peningkatakan muka air itu disebabkan curah hujan
yang tinggi beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan pantauan Solopos.com terhadap elevasi terakhir di
Perum Jasa Tirta I, Senin (20/1/2014), tercatat ketinggian permukaan air
Waduk Gajah Mungkur telah mencapai 134,81 meter. Sedangkan elevasi
untuk batas siaga banjir adalah 135,30 meter.
Kadiv Jasa Air dan Sumber Air Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno
Susiladi, menjelaskan kenaikan elevasi atau permukaan air Waduk Gajah
Mungkur terus meningkat sejak Oktober lalu. Meski angka elevasi hampir
mendekati batas 135,30 meter, menurutnya kondisi tersebut masih biasa.
“Dari Oktober lalu, kenaikannya muka air mencapai sekitar enam meter
dari batas normal 128 meter. Prediksinya, batas angka itu akan terus
naik hingga Februari mendatang karena curah hujan masih cukup tinggi.
Jika elevasi telah melebihi batas siaga banjir, kami berupaya
mengalihkan volume air guna pembangkit tenaga listrik,” ungkapnya.
Untuk membuka tutup pintu pelimpasan air (spilway),
lanjutnya, pihaknya harus memantau kondisi hulu dan hilir dari aliran
sungai Bengawan Solo. Kondisi yang dipantau yakni bagaimana curah hujan
di wilayah-wilayah itu.
“Saat ini kami terus memantau kondisi air di empat stasiun di
antaranya di Tirtomoyo, Jatisrono dan Batu. Kami juga memantau daerah
hilirnya seperti di Jurug, Solo. Pemantauan tersebut sebagai
pertimbangan volume air yang keluarkan melalui spilway,” imbuhnya.
Di sisi lain, pihaknya mulai melakukan pengerukan sampah dan lumpur
di area waduk untuk mengurangi sedimentasi atau pengendapan di dasarnya.
Ia mengatakan jika pengerukan tersebut sudah mencapai 100.000 meter
persegi. “Kami melakukan pengerukan dengan cara mekanis ataupun manual
untuk mengurangi sedimentasi di dasar waduk. Hal itu agar volume daya
tampung air waduk tidak berkurang,” paparnya.
Pengelola pintu bendungan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Djuchaf Riphan, saat ditemui Solopos.com di kantornya menambahkan jika curah hujan masih dalam batas normal, belum perlu ada pembukaan pintu bendungan.
0 komentar:
Posting Komentar